Tuesday, November 29, 2005

belajar

belajar itu emang nggak pandang usia, waktu, dan tempat. dimana aja kapan aja kita bisa belajar. sambil tidur pun pada dasarnya kita belajar. topik pembelajaran pun macam-macam bentuknya. umumnya orang mengatakan bahwa kita sedang belajar ketika kita duduk disebuah ruangan dan menyimak orang berbicara. tapi nggak jarang juga, kita nongkrong di pinggir jalan pun mengamati orang lalu lalang bisa dikatakan juga sedang belajar.

semalam gue belajar. belajar untuk menghadapi interview kamis nanti. seumur-umur gue idup dan menghadapi wawancara kerja, baru kali ini gue bener-bener gemeteran dan kudu belajar setengah mati guna menghadapi wawancara nanti.

seorang sahabat membelikan gue majalah RIDER DIGEST terbitan september taon ini karena ada trik2 menghadapi wawancara. gue berlatih untuk mengucapkan kelemahan gue dalam sudut pandang positip. selama ini gue tuh paling benci kalo pas interview ditanya "Apa sih kelemahan dan kelebihan kamu?". gue kan bukan orang yang suka mengkritik diri sendiri dan berani melihat kelemahan diri. tapi sahabat gue emang bener2 pejuang sejati, usahanya keras banget buat ngelatih teknik2 interview yang baik dan bener.
i am easily getting bored therefore i like to create something new . My working performance depends on my situation around me especially my relationship with others, therefore I like to make good relationship with
my partners and i like to disccuss things, chat with them, talk with them so it could create good atmosphere.

terus ada lagi tehnik untuk jual diri ketika ditanya sapa kamu....
gue akan bilang bahwa in my previous organisation, there are only four of us (but now we are only three people). So we have to know all of the process of the project. Starting from assessment process, decision, write contract, until monitoring and evaluation. But my speciality on the outreach (human relationship, develop database with access programme, develop website, and design)

rider diggest emang ok, tetapi yang lebih ok tuh sahabat gue yang mempersiapkan apa pun demi kelancaran interview gue. dan gue belajar dari dia untuk yakin akan pilihan gue. mantep untuk melangkah cabut dari kenyamanan dan kemapanan yang ada.

sahabat gue tuh hebat, dia cabut dari tempat kerja yang bergaji tinggi ke tempat yang bergaji rendah,tempat tanpa asuransi kesehatan -tetapi jenis pekerjaannya bisa memunculkan tipus, sakit kuning, dll-, tempat tanpa jaminan kenaekan jenjang, tetapi tempat itu pulalah yang bisa membuatnya tertawa.......

belajar tuh emang bisa dimana aja, kapan aja, dan dengan siapa aja
dan malam tadi, gue belajar dari sahabat gue di dalam kamar kostnya tentang arti sebuah pekerjaan......

(thanks bantet subantet...., ubul)


Monday, November 28, 2005

perawan oh perawan

udah lama banget gue kagak nulis apa-apa. entah karena otak gue yang buntu atau emang mood gue lagi mati dan ngejogrok di pinggiran alam pikir. gue udah berusaha sebanget-banget loh buat bisa nulis-nulis kembali, karena emang gue butuh untuk nulis sekedar melarikan diri dari kepenatan alam berpikir gue yang udah penuh sesak ini.

barusan gue baca email fowardan dari kawan lama sewaktu kuliah. bercerita tentang sesuatu yang nggak pernah gue sangka. pemerkosaan euyyyy pemerkosaan sadis dan kejam. seolah-olah keperawanan menjadi permainan belaka dan proses penjagaan nya seketat apa pun bisa dibobol dengan banyak cara, terutama kekerasan!!!

gue jadi berpikir, seberapa berhargakah nilai keperawanan seorang perempuan dimata pemerkosa? dimata orang? dimata anak kecil? dimata sapa pun???
emang sih nggak bisa diukur dengan apa pun, tapi untuk sekedar dihargai, udah nggak bisa lagi.
lagi-lagi dalam hal ini perempuan patut dipersalahkan, karena pakaian, karena bentuk badan, karena karena karena dan karena....

seberapa jauhkah perempuan itu sepatutnya dihormati?
seberapa lantang lagi perempuan harus menjerit untuk menjaga keperawanannya?

gue bener2 capek dan penat untuk berpikir tentang hal-hal itu
menakutkan tapi terjadi dan nampak serta nyata
------------ seberapa rapat lagi kah perempuan harus menjaga diri?

Monday, September 12, 2005

huahhhhauhsudhfuahfudahfuiash

kagak bisa ngomong
kagak tau mau ngapain
seneng sedih seneng sedih seneng sedih seneng sedih

Monday, August 01, 2005

keempat (bos yang ideal)

kalo gue diberi wewenang untuk menentukan kebijakan dan peraturan serta kewajiban seorang atasan, maka gue akan segera menuju komputer dan mengetik -seperti yang saat ini lagi gue lakukan-.

tanpa berpikir -toh gue juga kagak punya terlalu banyak kepintaran untuk berpikir-, gue akan mengetik:
1. bos itu kudu dan wajib ngebales sms anak buahnya. Apalagi kalo anak buahnya ngasih tau kalo dia sakit.hal ini berdasarkan asumsi bahwa bos itu pulsanya tuh yang pake abodemen, jadi banyak banget dan tidak takut untuk kehabisan pulsa.
2. bos itu kudu dan wajib tau kapan kudu naekin pangkat anak buahnya gak perlu nunggu orang lain nolak jabatan yang ditawarkan.
3. bos itu kudu dan wajib diskusi dengan anak buah dan bukan memberikan banyak justifikasi kalo kebijakannya dipertanyakan.
4. bos itu kudu dan wajib tau job description masing-masing anak buahnya dan bukan malah seneng mengabuse anak buahnya yang kagak pernah tau job des sebenernye dan menggaji nya dengan sangat murah.Padahal gue kan pengen mulai bisa nyicil apartemen -mimpi kali yeh--
5. bos itu kudu dan wajib.....(apa lagi yah?!?) oh ya, kudu dan wajib melakukan hal-hal laen yang akan diatur selanjutnya tergantung kebutuhan. (biasanya anak buah yang dibuat bingung dengan peraturan ini)....

Kemudian gue akan segera mendistribusikannya pake email dan jaringan LAN kantor...sambil tersenyum-senyum puas dan meneguk kopinya temen sekantor -gue kan kagak bisa minum kopi gitu lohhhh---

Tuesday, July 26, 2005

ketiga (....)

Terimakasih Tuhan, hari ini diberi lagi kesempatan untuk memperoleh kabar gembira sekaligus mengagetkan. Aku dipanggil interview. Semua orang menyarankan aku untuk datang memenuhi panggilan tersebut. NGO internasional! Siapa yang tidak tergiur dengan jabatan yang ditawarkan?

Aku ini adalah manusia tolol tampaknya Tuhan, yang begitu ketakutan untuk mencoba –bahkan hanya sekedar untuk interview- . aku mencari-cari pembelaan diri untuk tidak mencoba. Aku berusaha menujukkan kepahlawanan bahwa aku sudah memilih. Padahal aku tuh ketakutan setengah mati untuk berbicara bahasa inggris dan bercerita mengenai microfinancing. Aku tidak tahu apa sih yang ada didiri ini sehingga pantas untuk dibanggakan?

Seperjalanan pekan ini, kurasakan kekosongan teramat sangat. Kehilangan keponakan-keponakan –karena kedua orang tuanya yang lebih berhak-. Ketakutan kehilangan seorang sahabat karena mencari pekerjaan yang lebih baik –dan itu memang hak dia!-.

Aku ini manusia egois Tuhan, yang tidak berani melepaskan ketergantungan dan kenyamaan dan keamanan. Aku tidak bisa membiarkan orang-orang terbang dengan bebasnya mencari kenyamanan dan keamanan sendiri bagi diri mereka.

Terlalu banyak justifikasi aku buat Tuhan untuk membenarkan segala tindakan. Sehingga aku menjadi bingung sendiri, inikah yang aku mau? (atau aku harus beli sprite untuk yakin, ini loh yang gue mau!).

Terimakasih Tuhan untuk kesempatan , kebahagiaan, dan kesedihan yang ada buat seorang aku. Sangat besar kasihMu kepadaku. Aku rindu padaMu Tuhan. Sangat rindu….-tiada kata justifikasi mengalir untuk mengatakan mengapa kerinduan ini menjadi sangat besar dan semakin membesar setiap waktunya-

Saturday, July 23, 2005

kedua (cari...)

Aku mencari Tuhan tidak seteliti dan seniat Tuhan mencari aku
Aku merindukan Tuhan tidak sedalam kerinduan Tuhan akan aku
Keinginan Tuhan membuat ikatan akan aku tidaksekuat diriku

Berjuta alasan pasti mengalir ketika teriakan rindu Tuhan menggaung dari banyak orang yang muncul disekitar ku.
Tiada waktu tersedia dan segala kepentingan duniawi lebih terutama ketimbang duduk terpekur menyadari kasih yang ada dariNya.

Tuhan terus mencari aku dan tiada lelah menunggu ku dipengkolan saat aku kesasar dari jalan sebenarnya.
Aku hanya menoleh lantas lanjut lagi berjalan dalam gelap yang tak pasti
ketika aku letih, selayaknya anak kecil, aku menangis berteriak ketakutan menyebut namaNya “Jangan tinggalkan aku….!”

Aku diberi sekali lagi kesempatan untuk bertemu dengan Nya
Aku selalu diberi kesempatan
Tiada jenuh Tuhan menunggu dan memanggil melalui banyak sekali messangernya tetapi aku terus hidup dalam keduniawian yang menuntut memperkaya diri setiap saat….

“berserahlah nak, sudah saatnya ….kamu sudah cukup tua untuk bertahan dengan prinsip kehidupanmu yang kaku,…cukup tua untuk bimbang dan berada dipersimpangan, sudah saatnya kamu memilih nak, saatnya berjalan dengan tenang menuju kerumah. Pulang lah nak,…pulang dalam kedamaian. Kesempatan sudah banyak kuberikan dengan pilihan menjadi bagiannya.Mengapa kasihmu hanya seperti itu? Mengapa kealpaanmu menjadi alasan dalam segenap hidupmu nak untuk melupakan kerinduanKu? Tiada yang dapat mengukur kasihKu padamu. Kamu tidak dapat membayarnya dengan apa-apa selain kedatanganmu dengan hati dan bukan dengan kekosongan. Pulang nak…jalan itu sudah saatnya kamu pilih dan tetapkan hati. Jangan lagi mencari. Aku sangat rindu….Berserah dan berpasrah. Biarkan akal budi dan kehendak bebasmu yang menentukan. Biarkan semuanya berjalan seperti seharusnya. Jangan lagi mendikte nak. Kamu telah capek….”

Seolah aku mendengar suaraNya. Aku pun rindu. Tetapi aku bertopeng untuk menolak kerinduan ini. Aku berdalih untuk tidak hadir memenuhi undanganNya.
Maafkan aku ,….ternyata kasihku kepadaMu yang segitu saja!!!


(ketika seorang chandra menyadarkan ku akan kealpaan dan kebohonganku…)

Thursday, July 07, 2005

Pertama (dimulai lagi, start...)

Dalam seminggu ini, gue udah mengalami tiga kali penolakan. Bayangkan!!!
Pertama, ditolak kerja tanpa penjelasan apa-apa - menurut gue sih ini masih mending krn biasanya nggak pernah tuh ada penjelasan apakah gue diterima atau gak, apakah CV gue berhasil menembus ribuan email yang masuk apa nggak-.

Kedua, gue ditolak Citibank credit card. Karena gue kerja di Yayasan yang nggak bisa menjamin apakah utang-utang credit card bisa dibayar atau gak. Gue juga bilang, kalo gue tuh punya credit card yang laen, tapi mereka nggak peduli, dan bilang itu bukan referensi. Yah apa boleh buat deh...
GUe juga butuh credit card cuma sekitar 50 rebu sebulan, soalnya kalo udah masuk itungan jutaan -seperti saat ini sedang menimpa gue karena beli Handycam-, gue bisa stresssssssss untuk nyari2 duit bayarnya. Berarti, gue kan menguntungkan banget yah, biaya tahunannya gue pasti bayar tanpa mengicipi kegunaannya.

Penolakan yang ketiga nih yang bikin gue kayak cacing kepanasan dan bengong-bengong nggak jelas kayak gini, kayak sekarang ini, detik ini, dan lantas mutusin ngetik2 blog.
Perasaan gue ditolak.....!!!!!!



-------(nggak ada orang yang bisa mirip satu dengan yang lain, nggak ada rasa yang bisa disamakan satu dengan yang lain, kadang orang membuat batasan dengan istilah, membuat perasaan menjadi terkotak-kotak nggak jelas, silsilah , norma, itu yang menjadi ukuran pola berpikir. silahkan deh bermain-main dengan batasan dan istilah serta silsilah, gue mah pengen hidup dengan diri gue sendiri aja.......beautiful mind........,)


Monday, July 04, 2005

ketiga belas (usai...selesai...)

jika kedekatan ada, semakin dekat dan semakin dekat , dekat sekali....
saatnya sebenarnya mengucapkan selamat tinggal dan berlalu sendiri
membiarkan semuanya berlaku dalam kenangan dan mimpi

kedekatan membuat nyaman
tetapi jika ketakutan lebih masuk dan meresap layaknya masakan
kenapa kita memaksakan dalam kebersamaan?

aku ingin berkata dan berteriak
semua orang lebih bahagia, lebih nyaman, lebih lepas, dan bebas
tanpa kedekatan dengan manusia seperti aku

jadi buat apa memaksakan kebahagiaan aku
jika semuanya semu

bangun
bangun dari mimpi

bersiap
siap
mengucapkan
selamat tinggal
dan angkat ransel
untuk kemudian kita lari lagiiiiii


-------------------

Friday, June 24, 2005

keduabelas (kesempatan...)

cuma pengen bilang, kalo kesempatan itu kata orang nggak pernah datang dua kali.
pengen ngasih tau aja, jika emang pengen yah diambil aja kesempatan yang ditawarkan itu.
terserah kata orang atau kata siapa pun
yang penting, kerjaan itu halal dan bener-bener, dan ada duitnya.

entah mengapa, gue sebagai orang normal pada umumnya, sering bertanya....kok bisa yah kesempatan datang melalang buana ke mana-mana
terbang gitu
melayang
dan sering tidak berbekas atau tercium

gue pengennya sih yang terbaik yang terjadi
karna memang nggak pernah datang dua kali tuh kesempatan


---buat temen----

Wednesday, June 15, 2005

kesebelas (sebuah doa...)

Our Father, Who art in heaven

Hallowed be Thy Name;

Thy kingdom come,

Thy will be done,on earth as it is in heaven.

Give us this day our daily bread,

and forgive us our trespasses,

as we forgive those who trespass against us;

and lead us not into temptation,

but deliver us from evil. Amen.


(......menghela nafas, sadar sudah lama tidak berpasrah,...terlalu kuat egonya manusia)

Tuesday, June 07, 2005

kesepuluh ( cinta...)

kata buku, kata pertemuan, ketika kamu mau memutuskan mencintai seseorang, kamu harus siap untuk sakit. Ketika tidak siap untuk mencintai, lebih baik simpan baik-baik hati kamu dan masukan dalam peti kemudian kunci rapat-rapat.

Wednesday, June 01, 2005

kesembilan (rasa...tidak ada definisi)

Gue tuh gak bisa selamanya bisa jadi pendeta atau nabi yang luput dari dosa dan marah serta cemburu. Gue gak bisa lagi menjadi sok alim menutup rasa yang ada dan sibuk bermain sinetron menjadi peran protagonist!

Gue tuh pada dasarnya seorang antagonis. Seni peran gue gak lebih ok dari para pemain sinetron abad sekarang yang hanya bisa menjual tampang. Permainan watak dan tampang gue gak sama dengan perasaan yang ada.

Gue tuh cemburu dengan udara-udara yang berhembus dan ditarik, dihembus, ditarik, dihembus oleh banyak orang.Diperebutkan banyak orang. Bahkan ada yang mati karenanya.

Gue tuh pengen memerdekakan keterpasungan gue akan RASA!

Tuhan,….. biarkan gue berhenti menari-nari sendiri dan tertawa-tawa nggak jelas membuat orang lain senang. Hentikanlah waktu yang tersedia buat seorang gue. Gak kuatlah gue menahan rasa yang tak terdefinisikan ini.

Rasa yang membuat gue terhenti dan tolol!
Rasa yang secara logika adalah gila dan tak bermusyawarah!

Matikan musikmu Ya Tuhan. Bukakan jalan bagaimana untuk bisa berkata-kata yang sebenarnya dengan bahasa yang sangat sederhana sekali.

Ah sudahlah, terserahlah…..
Yang penting adalah gue sangat tahu apa yang gue mau (iklan sekaleeeeee….!!!), dan tidak seorang pun bisa mengerti apa itu.....sangat tidak mengerti.....


rasa tanpa definisi....
rasa yang tidak merdeka
rasa yang tolol sangat tolol bener-bener tolol...!!!


kedelapan (hasil dari mampet...)

Pengen minta, takut dibilang egois. Pengen kabur-kabur takut dibilang melarikan diri. Pengen keluar takut dituduh tidak loyal. Pengen bilang suka ama orang takut salah. Pengen ngapa-ngapain takut diapa-apain. Udah ah… gue bener-bener lagi mampet semampetnya.

Sebenernye sih lebih tepatnya gue pengen marah dan berteriak-teriak kayak orang bego dan gila yang bakalan ditimpukin dan bukan ditepukin. Gue ngerasa salah tetapi sekaligus gue pengen pergi dari sebuah tempat yang rasanya tidak nyaman atau gue buat menjadi tidak nyaman yah? Dan gue pengen terlepas dari sebuah perasaan tergantung dari sesuatu, seseorang, dan se… laennya.

Gue tuh sebel deh kalo ngerasa ‘nyaman’. Karena jadinya gue ngerasa mandeg. Nggak pengen ngapa-ngapain lagi dan istirahat selama-lamanya. Jadinya gue lupa, gimana luluh lantaknya gue dibuat oleh kenyaman dan kemapanan yang ada. Dan gimana hina dina audinanya gue oleh karenanya. Gue jadi bener-bener takabur oleh permainan kemapanan dan kenyamanan. Blur euy penglihatan gue saat ini….!

dan mampet…
dan jenuh
dan marah
dan kesel
dan grogi
dan emosi
dan dan dan dan lain lain
dan sebagainya
amiennnnnn

(ampuni aku Tuhan...yang tidak pernah bersyukur atas rahmat, anugerah, rejeki, dan karuniaMu...)

Sunday, May 29, 2005

ketujuh (kampung.....)

Tinggal di perkampungan di Jakarta adalah hal biasa buat pendatang di era tahun doeloe. seperti emak ama bapak gue yang merantau dan mencari penghidupan yang layak -katanya- di batavia. Rumah gue deket banget ama kali -baca : sungai- yang aernya tuh gelap, bau, dan keliatan banget dasarnya. Yang bikin gue heran, orang-orang masih doyan aja ngebuang hajat ke sono. lah...mana bisa ngalir yah?!? Belon lagi , sampah yang terus-terusan ditimbun, kadang dibakar, kadang diambil ama pemulung, dan seringnya sih didiemin aja ampe bau banget. Tapi gue dan temen-temen gue doyan banget maen di pinggiran kali itu karena disana ada lapangan kosong. Mulai dari maen layangan, adu gundu, jangkrik, ikan cupang, karet, masak-masakan, ampe nontonin kuda lumping kita jabanin euy...!

Gue paling demen maen dan paling benci kalo disuruh tidur siang sepulang sekolah. Gue ngiri ama temen-temen gue yang kagak harus tidur kalo siang. Mereka bebas banget kapan aja maen. emang sih terbatas ampe pukul enam sore, ada genderuwo katanya yang suka nangkepin anak-anak yang masih berkeliaran.

Seragam maen gue tuh, kaos dan celana dalem doank. kagak pake baju-bajuan laennya. Panas! Pernah suatu hari, temen sekolah gue dateng kerumah mau minjem PR padahal gue lagi sibuk maen dengan seragam gue. Wadow.....langsung gue minta tolong anak buah gue -maklum, waktu gue kecil gue tuh terkenal jadi juragan gundu- untuk pulang kerumah ngambil baju. Image tetep kudu dibangun. Dari kecil gue udah sadar banget akan hal itu. abis berpakaian, gue langsung balik dan menemui temen sekolah gue deh...

Tinggal di perkampungan itu, menuntut dan mengajari banyak dalam hidup gue. Melihat kehidupan temen-temen gue yang sering susah banget nyari makan. Ngeliat kehidupan emak bapak gue yang kudu kerja mati-matian buat segambreng keluarga besar yang numpang. Melatih gue berpikir kreatif, nyari-nyari tempat aki buat ikan cupang. Apa pun yang terjadi di kampung itu selalu ngebuat gue seneng dan gembira.

Kampung itu saat ini udah kagak sama lagi sekarang. Kali nya sih masih tetep item dan gelep dan bau. Rumah-rumahnya keliatan kecil-kecil dimata gue yang makin membesar badannya. Orang-orangnya berubah jadi gede-gede malah banyak yang udah meninggal karena sakit, overdosis, bahkan ada yang meninggal di bakar orang karena nyolong sepatu olah raga.....

Friday, May 27, 2005

ke enam (mencoba... dan maaf)

Ada kalanya mencoba itu diperbolehkan banget, cuma kembali ke kitanya yang sering nggak mau mencoba lantaran trauma terhadap banyak hal. Sering gue tuh berpikir bahwa gue tuh nggak berarti dan nggak punya kebisaan apa-apa serta makin lama makin tolol aja rasanya. Padahal sebenernya, gue sendiri yang mendoktrin diri gue untuk menjadi tolol dan nggak bisa apa-apa. Gue sendiri yang menciptakan suasana dan aura negatif sehingga membuat jiwa gue menjadi mati dan stuck nggak jelas...! Bukan salah sapa-sapa. Bukan juga keadaan yang memaksa gue menjadi tersudut. Tetapi gue sendiri!!!

Gue seneng banget tidak mensyukuri kelebihan yang gue miliki, sering malah gue lebih mengagungkan kelemahan gue sehingga menjadi semakin kecil dan berarti. tidak ada artinya sama sekali dimata banyak orang. Gue mengatas namakan low profile yang sering malah artinya menjadi kuper dan rendah diri bukan rendah hati!

Gue bangga menjadi orang yang berpikir negatif sehingga aliran udara sekitar gue dalam keseharian menjadi negatif dan panas, tidak berkembang. Gue menyalahkan orang-orang dan menjadi cemburu dengan kesukses an banyak orang. Padahal yang membuat diri menjadi tidak berguna adalah pikiran yang gue ciptakan sendiri.

Ada kalanya mencoba itu diharuskan dan wajib hukumnya. ketika salah bukan berarti menjadi hancur dan tidak bisa diulangi. Ketika berhasil itu artinya bukan mencari pujian melainkan kudu ngelakuin lebih baik lagi.

Dan dalam hidup gue yang sudah berjalan cukup lama ini, gue jarang banget mencoba...gue cenderung takut mencoba, takut gagal dan takut salah....
Goblok banget sih....
kelebihan diri sering gue abaikan...

(maaf yah.....lelo widyaatmaka or algo gameo or apa pun nama diri gue...., atas ketidak pedulian gue selama ini)...

Thursday, May 19, 2005

kelima (bilang donk)

kalo suka ama orang, mendingan gue diem aja. diem dalam segala hal. kata-kata, perbuatan, tingkah polah, dan bahasa tubuh.
gue cuma maen-maen aja dengan perasaan dan membayang-bayangkan seandainya semua nya kesampean.

kalo sayang ama orang, gue mah cenderung diem juga.gue nikmati rasa sayang yang sering berbuntut ama kangen tuh. biar deh orangnya kagak tau hingga akhirnya orang itu kagak tau dan perasaan gue tetep sama.

banyak orang minta gue untuk bilang dan menunjukkan.
tetapi gimana gue mau bilang, kalau seringnya gue jadi grogi sendiri dan salting?
mendingan juga diem dan panas dingin nggak jelas sambil teriak - teriak dalam hati "Oiiii.... gue sayang ama eloe tau....!!!!"

ke empat (....pusing akibat pilek)

gue pusing dan pilek
sehingga ngeliat semua orang seperti kotak-kotak atau lingkaran atau bahkan kurva yang tidak berbentuk....
gue juga sempat ngeliat orang seperti bayang-bayang (untung nggak malam hari sehingga gue bisa mengira liat hantu), dan orang itu menari-nari di depan gue selayaknya penari telanjang di pilem-pilem yang nggak pernah bisa gue liat aslinya....(karena gue nggak enakan anaknya).

gue tuh lagi pilek sehingga kepala gue membutuhkan lebih banyak tali untuk mengikat kepusingan dan kegundahan yang ada untuk tidak kemudian muncul dan melebar sehingga pada akhirnya meledak.....dan mematikan sejuta harga diri sendiri!!!!! (melewati jalur hijau dan patok-patok yang di buat).

gue tuh cuma butuh pengertian kalo gue tuh lagi pilek,
jadi please donk ah....jangan terlalu bergerak cepat dan memasukan diri ke lemari es untuk menciptakan suasana dingin sepanjang masa...amin!
berhenti donk please (memohon) untuk sama-sama berhenti menari-nari mengisi waktu sendiri-sendiri. Coba deh membuka mata, melihat secara lebih arif,....kalo gue tuh lagi pilek dan eloe tuh lagi bete atau tepatnya ngebete in!

pagi-pagi nerima pemberitahuan untuk menghindari tarian-tarian panas. sesuai norma deh. nanti sakit loh bermain-main panas-panasan! nyusahin orang! capek tau...!
siang, air dingin tumpah euy di atas meja. Becek! tambah sakit tau!!! wong lagi pilek kena tumpahan air dingin,....
setengah sore, inisiatif membara! nggak ada aturan pembatasan sebuah kerja inisiatif. yang ada juga pengertian dan bertanya. maklum lagi pilek, rasanya makin mengigil berada dalam ruangan dingin ber ac.

gue tuh lagi pilek...pusing
jadi gue rada nggak enak ngapa-ngapain selain mencoba mengepel becekan air dingin, berpikir untuk tidak menari-nari panas lagi, dan berinisiatif untuk tidak inisiatif!!!!

Tuesday, May 17, 2005

ketiga...(menjawab sebuah pertanyaan)

Ada seorang kawan bertanya,
Kamu ingin jadi apa?

Aku jawab aku ingin jadi superman
Yang ingin bisa sayang dan dekat dengan seseorang seperti kebanyakan orang...
tetapi pada kenyataannya sangat tidak bisa
karena tuntutan pekerjaan dan norma-norma yang berlaku
tetapi aku bisa terbang kemana pun aku mau
dan menolong siapa pun juga
tanpa memilih-milih…..dan dipilih...
sehingga bisa mengubur dan melupakan semua rasa yang ada…
sendiri mengakhiri waktu setiap hari....

Wednesday, May 04, 2005

Kedua

Hari ini gue membaca message yang bunyinya:
“gue pengen berarti buat orang-orang yang gue sayang”

Seandainya message itu diperuntukan buat gue,
Seandainya ada orang yang bilang gitu buat gue,
Seandainya gue adalah orang yang seberuntung itu,
Seandainya rasa itu tidak spesifik ditujukan pada satu orang,
tetap aja sungguh beruntung orang-orang tersebut…..

Berulang kali gue mencoba menelaah dan mencermati (seperti pejabat yah sok menelaah dan mencermati),
arti dari pesan tersebut –yang ditujukan buat orang lain atau orang-orang lain itu-
banyak tanya tiba-tiba berseliweran di pikiran gue (padahal setiap hari juga hidup gue dipenuhi dengan banyak pertanyaan)

bagaimana caranya supaya kita menjadi lebih berarti buat oran-orang yang disayang?ataukah hidup ini cukup diisi dengan perbuatan-perbuatan baik bagi orang-orang yang disayang saja?
Bagaimana dengan orang yang kita benci?
Tidak bisakah mereka juga sedikit menikmati arti perbuatan kita?Bagaimana dengan orang yang kita tidak kenal?Dengan orang yang baru saja kita kenal?
Dengan orang yang benci kita?

Mungkin pertanyaan itu muncul karena pesan itu bukan untuk gue,
Kemudian perasaan iri datang dan mulai mencari-cari pembelaan diri
(begitulah gue…)

Bagaimana yah caranya kita menjadi lebih berarti? Apa ukurannya?
Penilaian orang lain?
Mengapa kita tidak bisa menjadi penilai untuk diri kita sendiri?
Sebuah kalimat menjadi banyak pertanyaan yang sering ngebuat gue jadi bete karena kagak bisa ngejawabnya.
Gue pengen berarti tetapi buat diri gue sendiri dan tidak apa kata orang
karena menurut gue terlalu meletihkan untuk mengikuti kata orang
sehingga sering mematikan apa mau kita
meniadakan suara hati sendiri
dan menabukan keinginan batin….

Pertama,....

kematian,kehidupan, pencapaian keletihan, kebahagiaan
tidak ada yang tahu
tetapi bukan tabu untuk dibicarakan
kita setiap saat bisa mati
ketika kita hidup pun kita juga sudah sering mati
jadi,...
ibaratkan saja hari ini adalah terakhir dari hidup
apa yang hendak diisi?