Tuesday, November 29, 2005

belajar

belajar itu emang nggak pandang usia, waktu, dan tempat. dimana aja kapan aja kita bisa belajar. sambil tidur pun pada dasarnya kita belajar. topik pembelajaran pun macam-macam bentuknya. umumnya orang mengatakan bahwa kita sedang belajar ketika kita duduk disebuah ruangan dan menyimak orang berbicara. tapi nggak jarang juga, kita nongkrong di pinggir jalan pun mengamati orang lalu lalang bisa dikatakan juga sedang belajar.

semalam gue belajar. belajar untuk menghadapi interview kamis nanti. seumur-umur gue idup dan menghadapi wawancara kerja, baru kali ini gue bener-bener gemeteran dan kudu belajar setengah mati guna menghadapi wawancara nanti.

seorang sahabat membelikan gue majalah RIDER DIGEST terbitan september taon ini karena ada trik2 menghadapi wawancara. gue berlatih untuk mengucapkan kelemahan gue dalam sudut pandang positip. selama ini gue tuh paling benci kalo pas interview ditanya "Apa sih kelemahan dan kelebihan kamu?". gue kan bukan orang yang suka mengkritik diri sendiri dan berani melihat kelemahan diri. tapi sahabat gue emang bener2 pejuang sejati, usahanya keras banget buat ngelatih teknik2 interview yang baik dan bener.
i am easily getting bored therefore i like to create something new . My working performance depends on my situation around me especially my relationship with others, therefore I like to make good relationship with
my partners and i like to disccuss things, chat with them, talk with them so it could create good atmosphere.

terus ada lagi tehnik untuk jual diri ketika ditanya sapa kamu....
gue akan bilang bahwa in my previous organisation, there are only four of us (but now we are only three people). So we have to know all of the process of the project. Starting from assessment process, decision, write contract, until monitoring and evaluation. But my speciality on the outreach (human relationship, develop database with access programme, develop website, and design)

rider diggest emang ok, tetapi yang lebih ok tuh sahabat gue yang mempersiapkan apa pun demi kelancaran interview gue. dan gue belajar dari dia untuk yakin akan pilihan gue. mantep untuk melangkah cabut dari kenyamanan dan kemapanan yang ada.

sahabat gue tuh hebat, dia cabut dari tempat kerja yang bergaji tinggi ke tempat yang bergaji rendah,tempat tanpa asuransi kesehatan -tetapi jenis pekerjaannya bisa memunculkan tipus, sakit kuning, dll-, tempat tanpa jaminan kenaekan jenjang, tetapi tempat itu pulalah yang bisa membuatnya tertawa.......

belajar tuh emang bisa dimana aja, kapan aja, dan dengan siapa aja
dan malam tadi, gue belajar dari sahabat gue di dalam kamar kostnya tentang arti sebuah pekerjaan......

(thanks bantet subantet...., ubul)


1 comment:

duy said...

aduh.. sapa tuh bantet subantet?? pasti anaknya keren banget.. (kelilipan..)